Rabu, 23 Februari 2011

monster kecoak

Monster Kecoa


KECOA merupakan serangga yang sangat umum dan telah ada di bumi sejak 350 juta tahun yang lalu. Berbagai karakteristik dari kecoa menjadikan mereka dapat sukses bertahan di alam dan manjadi salah satu hama yang sukses hidup bersama manusia dan tergolong serangga hama yang paling sulit untuk dikendalikan. Dari beragam spesies yang ada di Indonesia, terdapat beberapa spesies kecoa yang menjadi hama utama baik di dalam maupun di luar bangunan yaitu:
>> kecoa jerman (Blatella germanica)
>> kecoa amerika (Periplanetta americana),
>> kecoa oriental (Blatta orientalis)dan
>> kecoa brownbanded (Supella longipalpha).

Sebagai serangga merayap (crawling insect) dan aktif pada malam hari (nocturnal), dalam mencari makan kecoa akan merayapi apa saja, termasuk meja makan, kitchen, peralatan makan, rak-rak bumbu dapur, furniture dan peralatan lainnya dengan membawa dan menebarkan kuman penyakit berbahaya yang terbawa melalui kaki, bagian tubuh serta sistem pencernaannya seperti penyakit disentri, diare, kejang perut, muntah serta dapat menyebabkan terjadinya keracunan pada makanan. Kehadiran kecoa bagi orang yang alergi juga dapat menyebabkan terjadinya serangan astma akibat sekresi berbau yang berasal dari tubuh kecoa. Selain sebagai vector penyakit, kehadiran kecoa sudah barang tentu dapat merusak reputasi suatu usaha, mengganggu kenyamanan suasana kerja serta menimbulkan kesan kumuh dan kotor.
KECOA termasuk dalam ordo Dyctiopetra, terdiri dari 3500 spesies dan tersebar diseluruh dunia.
Siklus hidup kecoa dimulai dari telur, nimfa dan menjadi kecoa dewasa. dengan demikian kecoa ini mengalami Metamorfosis Tidak Sempurna.

<> Telur:
Terbentuk pada kecoa betinadan ditampung dalam suatu kapsul yang disebut dengan Ootheca (kantung telur). Setiap Ootheca terdiri dari dua baris telur berjumlah 12-48 butir, tergantung pada jenis kecoanya. Usia Ootheca sampai menetas mejadi nimfa pun berlainan pada masing-masing jenis kecoa.
<> Nimfa :
Stadium Nimfa kecoa dimulai pada saat telur mulai menetas. Setelah itu mengalami beberapa kali proses pergantian kulit (molting). Jumlah molting ini pun berbeda-beda sesuai dengan jenis kecoanya. Secara umum, nimfa ini sama dengan dewasa, hanya ukurannya lebih kecil, tidak bersayap dan warnanya agak berbeda. Pada molting terakhir, terbentuk sayap sempurna dan perbedaan jenis kelaminnya terlihat jelas.
<> Dewasa :
Tubuh kecoa dewasa telah berkembang sempurna . Sayapnya bisa panjang dan berfungsi untuk terbang atau pendek saja. Pada spesies tertentu, sayapnya hampir tidak muncul sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar